Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ekstrakurikuler Pramuka Tidak Lagi Wajib: Masihkah Diminati oleh Siswa?

Pramuka, sebuah gerakan yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pelajar di Indonesia, kembali mendapatkan sorotan yang baru. Melalui edaran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dikeluarkan oleh Menteri Nadiem Makarim No. 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum, Pramuka diubah statusnya menjadi ekstrakurikuler peminatan, menawarkan peluang yang menarik bagi siswa-siswa untuk mengeksplorasi nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, dan kepedulian sosial. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai langkah-langkah serta implikasi dari kebijakan ini.

Ekstrakurikuler Pramuka Tidak Lagi Wajib: Masihkah Diminati oleh Siswa?

Perubahan Status Pramuka: Dari Wajib ke Peminatan

Dalam upaya untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah-sekolah dalam menentukan kurikulum ekstrakurikuler mereka, Menteri Nadiem Makarim mengeluarkan edaran yang mengubah status Pramuka dari ekstrakurikuler wajib menjadi ekstrakurikuler peminatan. Hal ini berarti bahwa setiap satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk menentukan apakah Pramuka akan menjadi bagian dari program ekstrakurikuler mereka, serta apakah Pramuka akan ditawarkan sebagai peminatan yang dapat dipilih oleh siswa.

Terbitnya Peraturan Mendikbud ini didasari oleh perkembangan implementasi Kurikulum Merdeka (Kurmer) yang diklaim sukses oleh Nadiem Makarim. Dengan menghapus kewajiban Pramuka sebagai ekstrakurikuler, pemerintah berupaya memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada siswa dalam memilih kegiatan di luar jam pelajaran. 

Dalam aturan terbaru, ekstrakurikuler memiliki visi untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor serta bakat dan minat peserta didik.

Implikasi Kebijakan

Fleksibilitas Sekolah: Perubahan status Pramuka bertujuan untuk membantu memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan program ekstrakurikuler mereka sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa serta kondisi sekolah masing-masing.

Pilihan Siswa: Sebagai ekstrakurikuler peminatan, peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep, sebelum memilih Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mereka minati dan sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Penekanan pada Nilai-Nilai Kepemimpinan: Pramuka tetap memegang peran penting untuk mendukung pembentukan karakter siswa, dengan fokus yang lebih besar pada capaian pembelajaran serta pengembangan kepemimpinan, kemandirian, dan kepedulian sosial.

Manfaat Ekstrakurikuler Pramuka

Berikut ini beberapa manfaat ekstrakurikuler pramuka, yang sangat penting dalam mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila pada diri siswa.

  1. Pengembangan Kepemimpinan: Melalui kegiatan-kegiatan Pramuka, siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin yang tangguh, berkarakter, dan mampu memimpin dengan contoh yang baik.
  2. Peningkatan Keterampilan Hidup: Pramuka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar keterampilan praktis seperti kemah, pertolongan pertama, dan pengetahuan alam.
  3. Pembentukan Karakter dan Etika: Melalui aturan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam gerakan Pramuka, siswa diajarkan untuk menghormati sesama, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan baik.

Masihkah Diminati Siswa?

Sejak diumumkannya bahwa ekstrakurikuler Pramuka tidak lagi menjadi kegiatan wajib di sekolah-sekolah, banyak yang bertanya-tanya apakah minat siswa terhadap Pramuka akan tetap tinggi atau malah menurun. Beberapa alasan mengapa pramuka tetap menarik minat banyak siswa dengan berbagai alasan yang berbeda, meliputi:

  1. Nilai-nilai Kepemimpinan: Pramuka mengajarkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab.
  2. Petualangan: Kegiatan berkemah, hiking, dan eksplorasi alam menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa.
  3. Persahabatan: Pramuka memungkinkan siswa berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai latar belakang.

Kesimpulan

Perubahan status Pramuka menjadi ekstrakurikuler peminatan menandai langkah yang positif dalam pengembangan pendidikan karakter di Indonesia. Meskipun tidak lagi wajib, Pramuka masih memiliki tempat di hati siswa yang tertarik dengan petualangan, nilai-nilai, dan persahabatan. Selain itu, dengan memberikan pilihan kepada sekolah dan siswa, diharapkan Pramuka dapat terus menjadi salah satu wadah utama dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, tangguh, dan bertanggung jawab. Mari kita dukung upaya-upaya ini demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.

Irwan Fyn
Irwan Fyn Seorang Guru dan Blogger Pemula. Terima kasih atas kunjungan Anda, mari ramaikan.

Post a Comment for "Ekstrakurikuler Pramuka Tidak Lagi Wajib: Masihkah Diminati oleh Siswa?"