Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 - Analisis Video Praktik Baik Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Kali ini, saya sajikan tugas demonstrasi kontekstual modul 3.2 hasil analisis video praktik baik yang menggambarkan peran pemimpin dalam pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan kualitas pembelajaran murid, dengan mengaitkan pengetahuan mengenai visi, prakarsa perubahan, dan BAGJA
Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya |
Apa visi dari sekolah atau guru dalam video tersebut? Adapun visi yang tertuang adalah “Terwujudnya Kelas Impian Untuk Murid”. Sedangkan prakarsa perubahan yang disusun yakni, “Mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.”
Lantas, apakah pertanyaan utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut? Pertanyaan utama yang dapat diajukan yaitu “Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar?”
Untuk mencapai tujuan yakni mewujudkan visi dan prakarsa perubahan tersebut, guru harus mampu menjadi pemimpin yang baik, memiliki kemampuan berupa nilai-nilai kebajikan. Guru sebagai pemimpin harus memiliki ketegasan dalam pengambilan keputusan, tanggung jawab dalam memanfaatkan potensi untuk menjaga semangat belajar murid.
Nah untuk mempelajari hal tersebut, saya sajikan hasil analisis sekaligus untuk menjawab pertanyaan utama dengan menggunakan pendekatan alur BAGJA berikut ini.
Tabel BAGJA
B. Buat Pertanyaan
Berdasarkan hasil analisis, dapat dipelajari bahwa guru tersebut melakukan pendekatan yang humanis guna memperoleh informasi tentang gambaran kelas yang menyenangkan untuk belajar dengan menggali pendapat dan pengalaman murid. Kemudian guru juga memberikan sejumlah pertanyaan seperti hal apa saja yang disukai dari kelasnya.
Selain itu, jelas disampaikan oleh guru dengan menulis sebuah kata “Penyemangat Belajar”, yang dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan apa yang dipikirkan oleh murid setelah membaca tulisan tersebut.
A. Ambil Pelajaran
Dalam tahapan ambil pelajaran, guru melakukan beberapa tindakan positif seperti meminta murid untuk mengidentifikasi apa saja yang sudah ada dalam kelas tersebut. Kemudian guru meminta murid untuk berkunjung ke kelas lain yakni kelas 2 dan 6 pada saat jam istirahat untuk mengidentifikasi apa saja yang dimiliki kelas tersebut. Tujuannya adalah untuk menggali inspirasi tentang apa yang mereka temukan, yang nantinya menjadi penyemangat belajar di kelas sendiri.
Sebagai referensi tambahan, murid diberikan kesempatan untuk bertanya kepada murid kelas lainnya tentang hal-hal apa saja yang disukai. Setelahnya, setiap kelompok mendiskusikan temuannya sebagai bentuk inspirasi penyemangat belajar.
G. Gali Mimpi
Tahapan berikutnya dalam Alur Bagja adalah guru menggali mimpi murid. Dalam proses ini, guru memulai dengan membagikan beberapa peralatan sesuai kebutuhan. Lalu guru memberikan stimulus dengan cara meminta murid menutup mata, membayangkan seperti apa kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.
Dari hasil imajinasi mereka, kemudian guru meminta murid untuk mewujudkannya dalam bentuk gambar. Di akhir, secara bergantian setiap kelompok mempresentasikannya di depan kelas.
J. Jabarkan Rencana
Tindakan atau aktivitas selanjutnya adalah guru mengajarkan murid untuk menjabarkan apa yang sudah mereka ilustrasikan dalam sebuah rencana. Setiap kelompok harus menyusun gagasan, apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah kelas yang nyaman dan menyenangkan. Kemudian guru membantu dengan menuliskannya di papan tulis. Setelah semuanya berhasil dituliskan, guru membagikan tugas secara merata untuk mengumpulkan apa saja yang dibutuhkan kepada setiap kelompok.
A. Atur Eksekusi
Langkah terakhir adalah mengatur seperti apa bentuk eksekusi dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar. Secara bertahap, guru membuatkan jadwal untuk mengumpulkan, memasang, dan merapikan hal apa saja yang dibutuhkan kepada setiap kelompok. Sebagian sarana lainnya, alat atau bahan diberikan oleh guru untuk mempermudah mewujudkan kelas impian mereka.
Peran Pemimpin
Hasil analisis selanjutnya adalah terkait peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan pada video tersebut. Guru berhasil melakukan perannya sebagai pemimpin dalam mengembangkan kompetensi diri dan murid. Guru juga berperan sebagai manajer dalam mengelola potensi yang dimiliki murid dan sekolah. Selain itu, peran pemimpin yang dilakukan guru dalam bertindak adalah mampu fokus pada kemampuan berpikir berbasis kekuatan atau asset yang berkelanjutan.
Modal Utama
Lantas, modal utama apa saja yang dimiliki dan guru tersebut memanfaatkannya secara optimal, simak berikut ini.
Modal Manusia
Dalam hal ini, yang menjadi modal manusia adalah guru dan murid. Guru berhasil melakukan peran pemimpin dengan memanfaatkan asset yakni dirinya sebagai pengelola ide dan strategi untuk mengembangkan potensi murid. Kemudian murid merasa terinspirasi, mampu berkolaborasi dan bertanggung jawab untuk mewujudkan kelas impiannya.
Modal Sosial
Guru memahami benar bahwa keberhasilan sebuah rencana perlu adanya dukungan social yang baik. Modal social inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh guru, terbukti dengan adanya kolaborasi rekan sejawat untuk menyusun prakarsa perubahan, mengajak kelas 2 dan 6 untuk saling berbagi inspirasi serta pengalaman dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam belajar.
Modal Fisik
Kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan perlu adanya dukungan modal fisik yang baik. Guru berhasil mengelola asset tersebut dalam bentuk penataan kursi dan meja belajar yang rapi. Adanya pemanfaatan buku belajar yang disimpan dalam rak buku, hiasan dinding yang ditempel sedemikian rupa sehingga suasana menjadi nyaman sebagai kelas impian.
Modal Lingkungan/Alam
Potensi asset sebagai modal lingkungan yang dimanfaatkan oleh guru adalah sesuatu yang ramah lingkungan. Beberapa hiasan kelas mereka dapatkan dalam bentuk yang sederhana namun tetap terlihat cantik dan menarik.
Modal Finansial
Untuk modal ini, guru dapat memanfaatkan uang kas yang dimiliki kelas sebagai tambahan dalam mendapatkan bahan hiasan kelas serta dana operasional sekolah untuk mewujudkan kelas impian yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.
Modal Politik
Dari segi ini, modal politik dapat dilaksanakan dalam bentuk pemanfaatan kebijakan sekolah, yang dengan leluasa diberikan kepada wali kelas atau guru untuk mengelola kelasnya masing-masing.
Modal Agama dan Budaya
Salah satu hal yang menjadi muara pendidikan adalah terwujudnya karakter kepribadian murid yang baik. Dalam modal ini, murid diajarkan untuk selalu bergotong-royong dalam kebaikan, mencintai kebersihan dan keindahan kelas. Guru berhasil mengajarkan kepada murid untuk saling menghargai gagasan dan hasil karya orang lain.
Demikian tugas demonstrasi kontekstual modul 3.2 hasil analisis video praktik baik guru dalam konteks pemanfaatan sumber daya sekolah, serta melaksanakan peran pemimpin melalui visi dan prakarsa perubahan. Semoga hasil analisis ini dapat bermanfaat, terima kasih.
Post a Comment