RPP Berdiferensiasi Bahasa Indonesia Pembelajaran Sosial Emosional
Pendidikan seyogianya dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan dan mampu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Komunitas sekolah harus mampu memfasilitasi mereka untuk belajar secara efektif dan optimal. Maka, penting untuk mempersiapkan proses pembelajaran berdiferensiasi agar apa yang menjadi harapan terutama tercapainya kompetensi dan penanaman karakter dapat terwujud dengan baik.
Foto oleh RDNE Stock project dari Pexels.
Dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks, guru dituntut untuk menguasai berbagai macam peran dan nilai-nilai kebaikan. Seorang guru juga harus mengajarkan tentang pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan sebagai suatu karakter yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Semua hal tersebut perlu disusun dalam sebuah perencanaan atau RPP Berdiferensiasi yang dikembangkan dengan konsep pembelajaran sosial emosional.
Nah, untuk membantu kebutuhan Bapak/Ibu guru, dalam mempersiapkan sebuah RPP Berdiferensiasi yang dikembangkan dengan konsep pembelajaran sosial emosional, di bawah ini sudah kami siapkan contohnya yakni dari mapel bahasa Indonesia tentang materi teks LHO.
Dalam pengembangannya, kami menggunakan kurikulum merdeka belajar sehingga untuk RPP berdiferensiasi bahasa Indonesia dengan konsep pembelajaran sosial emosional. Perencanaan belajar ini disusun untuk satu kali pertemuan dengan materi menulis teks LHO secara kritis dan kreatif.
RPP Berdiferensiasi
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik, sudah tentu kita harus memiliki perencanaan yang matang. Agar peserta didik memiliki tujuan yang jelas, kompetensi apa yang harus mereka kuasai di setiap pertemuannya. Namun perlu diperhatikan bahwa, peserta didik dalam sebuah kelas memiliki kerakteristik, keunikan, dan kemampuan yang berbeda-beda. Perlu adanya penyesuaian konsep pembelajaran agar semuanya dapat terakomodasi kebutuhan belajarnya.
Contoh RPP berdiferensiasi bahasa Indonesia ini, sudah kami susun dengan memperhatikan hal-hal di atas. Terlebih kita tahu, kalau pelajaran bahasa Indonesia itu memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena peserta didik harus memiliki kompetensi literasi yang diwujudkan dalam kemampuan berkomunikasi yang baik.
Dalam menyusun perencanaan, kita bisa menyesuaikan tingkat kesulitan pembelajaran berdasarkan aspek-aspek, seperti variasi konten sebagai sumber belajar, pilihan proses yang akan dilaksanakan saat mereka menyelesaikan penugasan, serta berbagai jenis produk atau hasil karya dari apa yang dipelajari. Semuanya dapat diseimbangkan dengan karakteristik kemampuan anak sesuai levelnya.
Pembelajaran Sosial Emosional
Aspek lainnya yang perlu perhatian khusus adalah bagaimana menyajikan sebuah rencana atau RPP berdiferensiasi dengan mempertimbangkan pembelajaran sosial emosional. Kita perlu mempelajari dan memahami dengan baik seperti apa kesiapan, minat dan profil belajar peserta didik sepenuhnya. Kenapa? Karena setiap dari mereka memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda.
Ada 5 aspek pembelajaran sosial emosional yang perlu diterapkan kepada peserta didik, meskipun dalam pelaksanaannya tidak harus seluruhnya, antara lain kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan keputusan yang bertanggung jawab.
Contoh, kita bisa memberikan penekanan dalam bentuk manajemen diri dengan membimbing peserta didik untuk menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah. Pada saat pembelajaran akan dimulai, kita bisa mengarahkan mereka untuk membersihkan sampai yang ada di laci meja atau kelas. Dengan demikian, mereka akan terlatih untuk disiplin karena terbiasa dan dilakukan secara bersama-sama.
Dalam kaitannya belajar bahasa Indonesia, peserta didik juga dapat diajarkan bagaimana mengasah keterampilan relasi dengan belajar berkomunikasi aktif pada saat diskusi kelompok.
Nah, berikut ini adalah contoh RPP berdiferensiasi bahasa Indonesia dengan konsep pembelajaran sosial emosional.
Pertemuan Pertama (180 Menit)
Pendahuluan (30 Menit)
- Ketua kelas mengondisikan teman-temannya untuk kebersihan dan kerapian kelas (Sebagai bentuk penerapan pembelajaran manajemen diri)
- Guru dan peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa membaca Asmaul Husna (Sebagai bentuk penerapan pembelajaran Kesadaran diri)
- Guru melakukan presensi kehadiran kepada peserta didik
- Guru memotivasi peserta didik bahwa pentingnya menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
- Guru dan peserta didik membahas kesepakatan kelas yang akan diterapkan selama pembelajaran dilaksanakan. (Sebagai bentuk penerapan pembelajaran Manajemen diri)
- Guru menyampaikan capaian pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik pada materi menulis teks laporan hasil observasi.
- Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok belajar secara adil. (Sebagai bentuk penerapan pembelajaran Keterampilan Relasi)
RPP Berdiferensiasi Bahasa Indonesia Pembelajaran Sosial Emosional
Demikian, semoga apa yang kami sajikan bermanfaat.
Post a Comment