Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Teks Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka Belajar

Teks Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka Belajar - Apa pernah kalian membaca cerita berisi kritik atau fenomena sosial yang lucu? Sebenarnya bagaimana menyampaikan kritik yang santun dan bertanggung jawab? Nah, salah satu kritikan yang disampaikan dengan kelucuan atau humor yang ada dalam teks, maka itu dinamakan teks anekdot.

Perlu diketahui bahwa anekdot bisa disampaikan melalui teks tertulis, audio atau grafik (komik). Namun dalam penyampaiannya harus berdasarkan pada masalah atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan dirasakan oleh masyarakat.

Teks Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka Belajar
Teks Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka Belajar.
Gambar oleh David Mark dari Pixabay
 

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Untuk membedakan jenis teks anekdot dengan yang lain, kalian juga harus tahu ciri-ciri teks anekdot, dong. Karena setiap jenis teks memiliki ciri-ciri yang berbeda. Nah, untuk mempermudah mempelajari ciri-ciri teks anekdot, silakan simak ulasan berikut ini.

  • Pastinya bertujuan untuk menghibur dan mengajak tertawa para pembacanya.
  • Anekdot berisikan kisah lucu atau humor.
  • Biasanya digunakan untuk menyindir, artinya anekdot sebagai media untuk mengkritik atau menyindir baik perorangan maupun kelompok.
  • Teks anekdot disajikan lebih fleksibel sesuai dengan tujuan penulis dan sudut pandangnya menilai peristiwa.
  • Cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng namun yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan nyata.
  • Menceritakan karakter hewan dan manusia sering berhubungan secara umum dan realistis.
Nah, demikian ciri-ciri teks anekdot bahasa Indonesia kelas X kurikulum merdeka belajar yang perlu dipelajari agar kalian bisa membedakan dengan jenis teks lainnya.

Struktur Teks Anekdot

Dari ciri-ciri teks anekdot, lanjut kita pelajari strukturnya, yuk! Apa saja sih, urutan struktur teks anekdot? Susah gak kalau dipelajari. Struktur teks anekdot adalah beberapa bagian yang membangun sebuah teks agar menjadi utuh berupa anekdot atau cerita lucu. Lantas, apa saja yang menjadi struktur teks anekdot, yuk simak ulasannya.

1.  Orientasi

merupakan bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi, seperti karakter tokoh yang dimainkan, juga gambaran 5W + 1H, serta masalah apa yang sedang dihadapi tokoh.

2.  Komplikasi

Bagian ini disebut juga krisis atau reaksi. Artinya, bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi tokoh dan mengandung humor. Bagian krisis atau komplikasi merupakan bagian yang isinya berupa hal yang membuat orang tertawa dengan segala bentuk kekonyolannya. Sedangkan reaksi adalah tanggapan dari pembaca yang berupa sikap mencela atau menertawakan.

3.  Evaluasi

berupa komentar terhadap isi atau pesan yang diceritakan. Bagian reaksi sering disebut sebagai koda yang bersifat pilihan (boleh ada atau tidak).

Beberapa hal lainnya yang harus kalian pelajari mengenai teks anekdot adalah keakuratan sumber informasi. Gunanya untuk menentukan apakah informasi yang disampaikan berupa fakta, opini atau asumsi.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Materi selanjutnya yang perlu kalian pelajari adalah seperti apa ciri kebahasaan teks anekdot atau kaidah kebahasaan teks anekdot. Pasalnya, untuk mampu menganalisis dengan mudah harus memahami materi struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot.

Adapun ciri kaidah kebahasaan teks anekdot bahasa Indonesia kelas X kurikulum merdeka belajar antara lain.

1.  Pertanyaan Retoris

Artinya pertanyaan yang sudah jelas jawabannya, yang biasanya ditujukan untuk menyindir, memberi nasihat, dukungan atau pesan secara halus. Contoh: Siapa yang tidak ingin bahagia? Apakah setiap orang berhak berbuat baik?

2.  Majas Sindiran

Kelompok majas ini digunakan untuk menyampaikan maksud namun dengan cara menyindir.

Beberapa contoh majas sindiran

  • Majas Ironi, yakni gaya bahasa yang ditujukan dengan maksud mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir. Contoh: Harga kedelai murah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya.
  • Majas Sinisme, yaitu gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran menggunakan kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati. Contoh: Untuk apa punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya.
  • Majas sarkasme, yaitu gaya bahasa yang paling keras daripada majas sindiran sebelumnya. Kata yang digunakan sangat kasar. Contoh: Sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi!

3.  Kata Kerja Material

Merupakan kata kerja yang menunjukkan aktivitas. Menjelaskan sebuah tindakan yang bisa dibuktikan secara fisik.

Contoh: 

Anak itu memukul bola dengan tongkatnya yang panjang.
Dia melukiskan keindahan pantai yang pernah dikunjungi di pulau dewata kala itu.

4.  Menggunakan Konjungsi

Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi biasa disebut juga sebagai kata penghubung. Kata penghubung atau konjungsi yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah konjungsi waktu dan konjungsi sebab akibat. Contoh dari konjungsi waktu adalah selanjutnya, setelah itu, dan kemudian. Sementara contoh dari konjungsi sebab akibat adalah maka, sehingga, dan akibatnya.

Membuat Teks Anekdot

Kini kalian memahami bahwa teks anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik terkait peristiwa atau fenomena sosial yang terjadi. Namun demikian, dipastikan kritikan yang disampaikan harus bisa dipertanggungjawabkan. Ada data dan fakta yang mendasari kritikan tersebut.

Untuk membuat teks anekdot, kalian harus memperhatikan struktur teks anekdot dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Dalam membuat teks anekdot juga menggunakan pola yang sistematis berdasarkan kerangka yang dibuat. Struktur dan kaidah kebahasaan nantinya dijadikan sebagai kriteria pengembangannya. 

Untuk membuat teks anekdot bahasa Indonesia kelas X kurikulum merdeka belajar, kalian harus memahami kriteria anekdot yang lucu, seperti:

  1. Mengandung unsur humor dan lucu.
  2. Bersifat menyindir namun berupa nasihat.
  3. Mengkritik dengan cara yang santun.
  4. Ditujukan kepada orang penting dengan tujuan tertentu.
  5. Pastinya harus menghibur.
Lantas, bagaimana langkah membuat teks anekdot dengan mudah dan menarik. Kalian bisa menggunakan dengan metode TRIM (topik, riset, inovasi, dan matriks). Berikut detail penjelasannya.
  1. Merencanakan topik terlebih dahulu secara terbatas agar mudah dalam pengembangannya dan persiapkan dengan matang.
  2. Susun rencana riset atau penelitian, bisa dengan cara observasi lapangan, wawancara, atau membagikan angket yang sesuai dengan topik yang dipilih.
  3. Melakukan inovasi untuk menentukan gaya atau ciri khusus dibandingkan dengan tulisan yang sudah ada.
  4. Buat matriks atau kerangka dan kemudian kembangkan berdasarkan topik yang dipilih sesuai kebutuhan. Matriks yang disusun berdasarkan struktur teks anekdot.
Nah, demikian materi tentang teks anekdot dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X untuk kurikulum merdeka belajar. Beberapa bagian seperti ciri-ciri teks anekdot, struktur teks anekdot, kaidah kebahasaan teks anekdot dan cara membuat teks anekdot menjadi pembahasan yang perlu kalian tuntaskan. Semakin banyak kalian berlatih, maka semakin memahami materi dan mahir membuat teks anekdot. Semoga bermanfaat.

Irwan Fyn
Irwan Fyn Seorang Guru dan Blogger Pemula. Terima kasih atas kunjungan Anda, mari ramaikan.

Post a Comment for "Materi Teks Anekdot Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka Belajar"