Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Inklusi

Kita tahu bahwa ada yang namanya sekolah inklusi, yaitu sekolah reguler yang sudah disiapkan oleh pemerintah atau dikelola oleh masyarakat untuk menerima dan melayani anak-anak berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas. Oleh karenanya, perlu disiapkan contoh modul ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran di sekolah inklusi.

Berikut ini adalah contoh modul ajar bahasa Indonesia yang dapat dikembangkan bagi Anda yang mengajar peserta didik, yang di kelasnya terdapat anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi.

Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Inklusi
Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Inklusi. Foto oleh RODNAE Productions

MODUL AJAR
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
MENGINTERPRETASI MAKNA DALAM TEKS EKSPOSISI
 

IDENTITAS MODUL AJAR 

Fase

E

Jenjang

SMA, SMK

Kelas

X

Alokasi Waktu

6JPx45 Menit (270 Menit)

Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Bergotong Royong, Bernalar Kritis, Kreatif

Penyusun

Dr. Ai Sofiyanti, M.Pd

Instansi

BBGP Jabar

Tahun

2022

 

PROFIL PESERTA DIDIK

No.

Kelompok

Eksposisi

1.

Peserta Didik Regular

Peserta didik yang tidak mengalami hambatan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan tidak memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa. Sehingga tidak memerlukan pelayanan khusus.

2.

Peserta Didik Lamban Belajar (slow learner)

Karakteristik peserta didik lamban belajar yang ada di kelas ini pada umumnya memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal, namun belum termasuk tunagrahita. Dalam adaptasi sosial, peserta didik ini tidak mengalami hambatan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menyimak dan berbicara, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas, sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya dan daya tangkap terhadap pelajaran lamban.

Kesulitan dalam menyimak yang mereka alami yaitu berupa pemahaman kosa kata dan pola kalimat. Faktor penyebabnya adalah terdapat sedikit masalah dalam pendengaran dan juga minat pribadi yang rendah.

Hambatan dalam berbicara pada umumnya kosakata yang sedikit, kurang lancar dalam berbicara, dan kurang jelas, terbata-bata, kadang terputus-putus, dan kadang terjadi campur kode dan alih kode. Mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik.

3.

Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa

Karakteristik  peserta didik cerdas istimewa di kelas ini pada umumnya memiliki potensi kecerdasan di atas rata-rata/ tinggi  dalam kemampuan akademik, kreativitas, seni, khususnya seni rupa, produktivitas, dan komitmen untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, mereka ini mampu menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat, dan menarik. Mereka mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas secara akurat, dan menunjukkan prestasi. Misalnya: mampu mengungkapkan kembali pokok pikiran hasil simakan dengan tepat dan cepat, berbicara dengan lancer dan lugas, serta penggunaan kosakata yang banyak.

4.

Jumlah Peserta didik

Maksimal 36 peserta didik.

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE E

No.

Elemen

Capaian Pembelajaran

1.

Menyimak

Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

2.

Berbicara dan Memirsa

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.

3.

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.

4.

Menulis

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.

 Catatan:

       KKTP   :    Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

     KKTP* :    KKTP yang wajib dicapai Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar (slow learner).

  KKTP** :   KKTP tambahan yang wajib dicapai Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.

    Semua peserta didik reguler dan peserta didik yang memiliki kecerdasan istimewa wajib mencapai semua KKTP.


Nah, untuk lebih lengkapnya, silakan akses file contoh modul ajar bahasa Indonesia untuk sekolah inklusi di bawah ini.


Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas X Teks Eksposisi


Demikian, semoga bermanfaat.

Irwan Fyn
Irwan Fyn Seorang Guru dan Blogger Pemula. Terima kasih atas kunjungan Anda, mari ramaikan.

Post a Comment for "Contoh Modul Ajar Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Inklusi"