Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka

Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka - Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran proyek tidak wajib berhubungan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan boleh mengikutsertakan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk menyusun dan menyelenggarakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Foto oleh fauxels

Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan kualitas kemampuan dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila

1.  Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

  • Akhlak beragama 
  • Akhlak pribadi 
  • Akhlak kepada manusia 
  • Akhlak kepada alam 
  • Akhlak bernegara

2.  Berkebinekaan Global

  • Mengenal dan menghargai budaya bangsa Indonesia dan dunia 
  • Komunikasi dan interaksi antar budaya 
  • Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan 
  • Berkeadilan sosial

3.  Bergotong royong

  • Kolaborasi 
  • Kepedulian 
  • Berbagi 

4.  Mandiri

  • Pemahaman diri dan situasi 
  • Regulasi diri

5.  Bernalar Kritis

  • Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan 
  • Menganalisis dan mengevaluasi penalaran 
  • Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri 

6.  Kreatif

  • Menghasilkan gagasan yang orisinal 
  • Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal 
  • Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan 

Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila

Peran-peran ini dapat dioptimalkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan satuan pendidikan

Kepala satuan pendidikan 

  1. Membentuk tim proyek dan turut merencanakan proyek 
  2. Mendampingi jalannya proyek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel 
  3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya proyek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb. 
  4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan 
  5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik 
  6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen proyek yang berpusat pada peserta didik. 

Pendidik (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek) 

  1. Perencana proyek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen proyek secara berkelanjutan. 
  2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan proyek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik. 
  3. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan proyek, menemukan isu yang relevan, dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan. 
  4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian proyek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asesmen performa peserta didik selama proyek berlangsung. 
  5. Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi. 

 Peserta Didik

  1. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. 
  2. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki. 
  3. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan.

Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota 

  1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. 
  2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan. 
  3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan proyek, 
  4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung proyek. 
  5. Mengawasi apakah proyek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 

Pengawas 

  1. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan. 
  2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. 
  3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan proyek. 
  4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan proyek (Opsional). 

Komite Sekolah 

Memberikan dukungan terkait pelaksanaan proyek di satuan pendidikan. 

Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra 

  1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan proyek. 
  2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi konflik atau masalah yang ada serta menyampaikan informasi sebagai narasumber terkait dengan isu tersebut 
  3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.

Prinsip pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila

Holistik

Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam

Kontekstual

Prinsip kontekstual dapat dijelaskan bahwa sebuah prinsip yang berhubungan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dialami dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai referensi utama pembelajaran.

Berpusat pada Peserta Didik

Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik proyek sesuai minatnya.

Eksploratif

Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang luas bagi proses pengembangan diri dan inkuiri. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, proyek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. 

Contoh tahapan merancang proyek penguatan profil pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka di satuan pendidikan

Perencanaan boleh dikembangkan berdasarkan dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan

Membentuk tim fasilitator proyek penguatan profil pelajar Pancasila. 

Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator proyek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan proyek untuk seluruh kelas.

Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan

Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.

Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu proyek penguatan profil pelajar Pancasila 

Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema proyek serta merancang jumlah proyek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).

Menyusun modul proyek

Tim fasilitator menyusun modul proyek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan proyek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi proyek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen proyek.

Merancang strategi pelaporan hasil proyek

Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil proyek

Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dimensi, sebagai berikut.

  1. Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. 
  2. Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. 
  3. Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran proyek pada satu tahun ajaran. 
  4. Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu proyek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian proyek jelas dan terarah. 
  5. Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul proyek. 
  6. Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis proyek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 

Dalam Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.  

Irwan Fyn
Irwan Fyn Seorang Guru dan Blogger Pemula. Terima kasih atas kunjungan Anda, mari ramaikan.

Post a Comment for "Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka"