Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek
Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek - Kali ini kita akan membahas satu materi tentang menganalisis puisi. Adapun yang akan dianalisis adalah mengenai suasana, tema dan makna yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
3.16. Menganalisis suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
Indikator
3.16.1. Menemukan suasana, tema, dan makna yang terkandung dalam antologi sastra puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
3.16.2. Menganalisis suasana, tema, dan makna yang terkandung dalam antologi sastra puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek |
Setelah
mengikut proses pembelajaran, peserta didik diharapkan:
1. Mampu menemukan suasana, tema, dan makna yang
terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan
atau dibaca dengan baik.
2. Mampu menganalisis suasana, tema, dan makna yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca dengan baik.
Materi Ajar
Menurut J. S.
Badudu, puisi adalah karangan yang berbentuk khas, berbaris-baris dan
mementingkan irama, ritme, dan rima, menggunakan kata-kata pilihan yang
muluk-muluk untuk menimbulkan keindahan dan mempengaruhi perasaan pendengar dan
pembaca.
Dalam pengertian
lain, sastra puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena
disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif.
Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Lantas seperti apa Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek.
Suasana
Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca
puisi itu, atau akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca.
Suasana dalam puisi dapat memengaruhi keadaan jiwa
pembaca. Dengan kata lain, suasana puisi dapat membawa dampak psikologis
tertentu bagi pembacanya.
Contoh:
Pada Liang sebuah Kubur
aku simak
ponging rindu pada liang sebuah kubur
ketika
bunga-bunga yang bertanggalan dari tampukku ditaburkan
selirih bisik
angina agustus yang panas:
kemarau akan
berakhir
bisikan itu
menggelombang
menyusup
menyisip ke umbut rumput
melambangkan
cintaku
sinta salah
musim yang menyemak
merambati tanah
ini
di atas timbunan
kubur itu
pucuk pucatnya
menjangkau bahuku
mengabarkan
muasal segala ingin
aku pun mendekap
mereka
mendekatkan pada
apa yang mungkin masih menyisa
betapa
pucuk-pucuk itu hijau merona
seperti
menemukan udara surge
hingga berdesau
suara, bahwa pada diriku
yang baru saja
menggugurkan bunga-bunga
hanya getah
tampuk yang tersisa
(sumber: Zelfeni Wimra,
disarikan dari KOMPAS, Minggu, 31
Januari 2016)
Dalam puisi karya Zelfeni Wimra tersebut tergambar suasana sepi dan damai. Meski tidak menceritakan tentang orang, tetapi tentang pohon, penyair menggambarkan suasana sepi dan damai dengan diksinya yang indah.
Tema
Tema merupakan inti atau pokok yang menjadi dasar
pengembangan cerita. Tema mempunyai posisi atau kedudukan yang penting dalam
sebuah sastra puisi. Tema puisi akan sangat menentukan penyair dalam memilih kata-kata
yang digunakan dalam puisinya. Tema itulah yang menjadi kerangka pengembangan
sebuah puisi, termasuk Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek ini.
Contoh:
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu
dengan sederhana
dengan kata yang tak
sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu
dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada
(Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya
Sapardi Djoko Damono)
Tema puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono tersebut adalah cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana” sebanyak dua kali.
Makna
Makna dalam puisi berkaitan erat dengan amanat yang
hendak disampaikan oleh penyair. Amanat merupakan hal yang mendorong penyair
untuk menciptakan puisinya. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca/penonton/pendengar.
Ada dua cara mengungkapkan pesan, yaitu:
1. Secara
eksplisit, artinya pengarang mengemukakan pesannya secara langsung (tertera
dalam cerita/puisinya)
2. Secara implisit,
artinya pengarang mengemukakan pesannya secara tidak langsung sehingga pembaca
sendiri yang harus mencarinya (tersirat).
Contoh:
Doa
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih
menyebut nama-Mu
Biar susah
sungguh
Mengingat Kau
penuh seluruh
Caya-Mu panas
suci
Tinggal kerlip
lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang
bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara
di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku
mengetuk
Aku tidak bisa
berpaling
(sumber:
Chairil Anwar, disarikan dari TRIBUN
JATENG, 18 September 2020)
Sesuai dengan
tema yang diangkatnya, puisi ”Doa” karya Chairil Anwar ini berisi amanat kepada
pembaca agar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa
melakukan amanat tersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang
dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita
hanyalah sebuah ”pengembaraan di negeri asing” yang suatu saat akan kembali
juga.
Nah demikian analisis Contoh Puisi Pendidikan dan Puisi Alam dalam Koleksi Puisi Pendek. Berikut ini mari kita coba menuntaskan uji materi yang sudah disiapkan. Semangat.
Uji Materi
1. Bacalah puisi berikut!
Kolam
Tak ada yang
abadi di permukaan kolam,
daun yang jatuh
atau gesit sirip ikan
selalu membuat
gelombang, memecah
kesunyian
Hanya sulur
teratai tegak menyangga
bunga, seperti
mendongak ke puncak
semesta,
membuatmu merasa
ada yang harus
dipertahankan.
Seekor katak,
duduk diam, di atas daun seperti waktu yang tengah berhitung
kau lelah atau
limbung
menunggu sesuatu
yang selembut
titik embun,
sehalus benang cahaya yang turun dari rimbun daun, atau
sekedar kata
yang tepat
untuk
mengutarakan
hidup tak
mungkin bias
tenang
(Sumber: Dedy Tri Riyadi, diasrikan dari Kompas, Minggu 8 Desember 2013).
2. Analisislah puisi tersebut mencakupi suasana, tema, dan makna yang tersirat di dalamnya!
Semoga bermanfaat.
Post a Comment