Apa Saja Aspek yang Perlu Dikuasai dalam Pembacaan Puisi
Pernahkah kalian membacakan puisi untuk orang lain dengan gaya yang ekspresif dan kreatif? Sudahkah merasa puas dengan penampilannya, atau masih banyak yang perlu diperbaiki? Membacakan puisi untuk diri sendiri pastinya berbeda dengan membacakan puisi untuk orang lain. Jika untuk diri sendiri, kita bisa membaca dengan santai dan lirih atau cukup membacanya dengan hati. Namun berbeda dengan membacakannya untuk orang lain. Ada banyak hal yang perlu dipelajari agar penampilan pembacaan puisi menarik dan memuaskan. Lantas, apa saja aspek yang perlu dikuasai dalam pembacaan puisi?
Sebelum membacakan puisi, penting bagi kalian untuk memahami dan menghayati makna puisinya. Pemahaman dan penghayatan akan mempengaruhi bagaimana kalian menampilkan ekspresi wajah, sikap, dan gerak tubuh. Selain itu, perlu dipelajari metode dan teknik pembacaan puisi yang tepat, seperti apa pengaturan mimik wajah, gerak tubuh atau gestur, dan aspek suara.
Apa saja aspek yang perlu dikuasai dalam pembacaan puisi. Foto: Pexel |
Hal penting lainnya yang mempengaruhi kesuksesan pembacaan puisi adalah kesiapan mental. Persiapkan dengan baik dari aspek psikis, karena akan berpengaruh pada kepercayaan diri pada saat membacakan puisi. Jika kepercayaan diri tinggi, maka pemahaman dan penghayatan makna puisi dapat tersampaikan kepada pendengar dengan baik. Namun sebaliknya, jika kepercayaan diri kurang atau rendah, biasanya ada tekanan yang mengakibatkan pada penguasaan metode dan teknik yang tidak maksimal sehingga pesan atau makna puisi yang dibacakan tidak tersampaikan dengan baik.
Oleh karena itu, mari kita pelajari apa saja aspek yang perlu dikuasai dalam pembacaan puisi.
1. Ekspresi/mimik wajah
Ekspresi atau mimik wajah adalah bentuk pengaturan tampilan wajah sesuai dengan isi dan nada puisi yang dibacakan. Ekspresi atau mimik wajah harus sesuai dengan makna puisi. Contoh, jika makna puisi menggambarkan kesedihan, maka mimik wajah pun harus menampilkan ekspresi sedih.
2. Gerak tubuh/gesture
Aspek ini yang mengatur bagaimana kita bergerak, bagian-bagian tubuh melakukan gerakan atau bergeser dengan penjiwaan dan pemaknaan sesuai dengan isi puisi. Gerakan ini meliputi kaki, tangan, badan, dan kepala.
3. Lafal/artikulasi
Lafal merupakan kejalasan dalam pengucapan setiap kata dan huruf. Penting untuk dikuasai agar pelafalan dalam pembacaan puisi lebih jelas dan tepat.
4. Tekanan
Aspek ini penting untuk dikuasai agar pembacaan puisi terdengar lebih menarik. Tekanan ini diberikan pada kata yang akan kita ucapkan, apakah dikeraskan atau dilunakkan sesuai maknanya.
5. Jeda dan tempo
Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu kata atau baris dalam pembacaan puisi. Penting untuk dicermati agar memudahkan dalam memahami makna puisi yang dibaca. Selain itu, tempo yang baik seperti pengaturan cepat-lambatnya pembacaan puisi akan memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo inilah yang memberikan alunan irama yang akan semakin terdengar merdu jika dilakukan dengan tepat.
6. Intonasi
Intonasi yang akan menghasilkan tinggi-rendahnya nada atau turun-naiknya lagu kalimat dan menghasilkan jenis kalimat yang berbeda. Intonasi yang baik menjadikan puisi yang dibacakan terasa lebih enak untuk dinikmati.
Apa saja aspek yang perlu dikuasai dalam pembacaan puisi selain di atas. Hal selanjutnya yang wajib dikuasai adalah tanda pengaturan suara pembacaan puisi. Sebelum membacakan puisi, kalian bisa memberikan tanda pengaturan bunyi suara. Manfaatnya adalah dapat memudahkan kalian untuk mengetahui di mana atau kapan harus berhenti pada saat membacakan puisi.
Tanda-tanda pengaturan suara pembacaan puisi, sebagai berikut.
1. Tanda /
Artinya berhenti sebentar untuk bernafas. Contoh: Hujan tumbuh/sepanjang malam
2. Tanda //
Artinya berhenti agak lama karena berganti baris. Contoh: Hujan tumbuh sepanjang malam//
3. Tanda ///
4. Tanda ^
Artinya suara perlahan seperti berbisik. Contoh: air mataku^berkilauan^
5. Tanda ^^
Artinya suara agak perlahan. Contoh: ^^Kudengar^^anak-anak hujan bernyanyi
6. Tanda ^^^
Artinya suara keras seperti berteriak. Contoh: ^^^Ayo^^^temui aku di bawah
7. Tanda V
Artinya tekanan pendek sekali. Contoh: Vseperti kanak-kanak berangkat tidurV
8. Tanda VV
Artinya tekanan agak pendek. Contoh: VVdi dada lelaki tua// yang gagap mengucap doa.VV
9. Tanda VVV
Artinya tekanan agak panjang. Contoh: VVVDi bawahVVVkibaran sarung kutuliskan puisimu,
10. Tanda VVVV
Artinya tekanan panjang. Contoh: VVVVAyoVVVV temui aku di bawah
11. Tanda _
Artinya pembacaan datar biasa saja. Contoh: _dan ibu hujan menyaksikannya_//dari balik tirai hujan
Post a Comment