Cara Berbahasa Indonesia yang Baik dalam Tata Krama Berbicara
Salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dalam tata krama berbicara adalah kebiasaan. Seringkali dalam pembelajaran penggunaan bahasa Indonesia dicampur atau istilahnya adalah campur kode dengan bahasa daerah. Maka dari itu sebagai solusi sekaligus pembiasaan yang bijak dalam pembelajaran, berikan porsi yang lebih banyak dalam penggunaan bahasa Indonesia saat berkomunikasi guna menghindari penggunaan bahasa daerah yang berlebihan.
Selain itu, pentingnya motivasi yang harus diberikan kepada anak didik bahwa betapa bangganya berbahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Tujuannya untuk memberikan pengertian kepada anak didik agar mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran, namun melestarikan bahasa daerah dalam kesehariannya.
Beberapa faktor lain yang menjadi kesulitan dalam berbahasa Indonesia yang baik di antaranya adalah keberanian. Anak didik selalu merasa takut salah untuk berbahasa Indonesia. Kesulitan lainnya yakni pada rasa percaya diri. Oleh karenanya, bangun kepercayaan diri pada anak didik salah satunya dengan cara siapa yang berani maju dan berbahasa Indonesia akan mendapatkan reward/penghargaan. Langkah selanjutnya, lakukan pendekatan baik secara individual maupun berkelompok di luar jam kegiatan belajar mengajar. Hindari kesan bosan dari anak didik terhadap materi yang dipelajarinya. Bangun kedekatan emosional yang baik.
Tidak dipungkiri bahwa seringkali terjadi kesulitan berbahasa atau beretorika dengan tata bahasa yang baik dialami oleh guru dalam menyampaikan materi/pengetahuan pada saat pembelajaran. Untuk mempermudah dan meningkatkan kemampuan berbahasa, guru dapat memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Guru harus mampu melakukan komunikasi multiarah. Bangun komunikasi yang lebih konstruktif kepada anak didik.
- Hal sulit di saat kita harus menjadi bagian dari diri orang lain. Artinya, sebagai guru harus memposisikan diri dari sudut pandang anak didik yang berada pada tahapan belajar agar mampu memahami kesulitan yang dialami anak didik dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
- Harus mampu mengenal siapa relasi atau lawan bicaranya.
- Pentingnya pemilihan kata atau diksi yang seharusnya mudah dimengerti oleh anak didik agar materi yang disampaikan mudah dipahami, bukan sekedar menggunakan kata-kata yang kita tahu.
Post a Comment