Melakukan Refleksi Pembelajaran Dengan Memerhatikan Prinsip, Tujuan, Sasaran, dan Teknik Kegiatan Refleksi Pembelajaran yang Efektif

Ada banyak hal yang menjadi perhatian guru dalam proses pembelajaran, seperti menyusun perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Dari serangkaian kegiatan tersebut, perlu dilakukan refleksi pembelajaran sebagai bahan instrospeksi dan diharapkan mampu memunculkan perubahan-perubahan yang baik agar kegiatan belajar mengajar menjadi semakin berkualitas. Nah, untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan optimal, mari perhatikan hal-hal berikut ini.

Pengertian Refleksi Pembelajaran

Refleksi merupakan suatu pemikiran mendalam seseorang dengan cara merenungkan kembali situasi yang telah dilalui untuk menganalisis apa yang telah dilakukan, mengapa dilakukan, bagaimana telah terlaksana, dan seperti apa hasilnya. Refleksi pembelajaran merupakan tindakan guru untuk mengulas dan introspeksi terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan, meliputi perencanaan pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dikelola. Hasil refleksi pembelajaran guru dapat memunculkan perubahan-perubahan baik dalam tataran paradigma, konsep, strategi, dan pendekatan yang lebih edukatif, perubahan kurikulum, maupun perubahan kebijakan.

Prinsip Refleksi Pembelajaran

Berikut prinsip-prinsip refleksi pembelajaran yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Berkelanjutan. Refleksi pembelajaran dilakukan secara berkelanjutan, yaitu refleksi pembelajaran dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
2. Komprehensif. Refleksi pembelajaran dilakukan untuk seluruh dimensi pembelajaran, baik perencanaan, pelaksanaan, maupun hasil pembelajaran.
3. Terintegrasi. Refleksi pembelajaran dilakukan secara terintegrasi antaraspek pembelajaran, seperti praktik pembelajaran dengan ketepatan perencanaan pembelajaran, praktik dan perencanaan pembelajaran berkaitan dengan hasil pembelajaran.
4. Jujur. Harus dilakukan dengan jujur dan profesional untuk mendapatkan hasil yang sesungguhnya.
5. Sistematis. Dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang jelas dan terencana.
6. Kontekstual. Dilakukan dengan memerhatikan situasi atau konteks bagaimana pembelajaran yang direfleksikan berlangsung.

Tujuan Refleksi Pembelajaran

Adapun tujuan refleksi pembeljaran yang dilakukan terhadap praktik pembelajaran, sebagai berikut:

1. Untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran yang dikelolanya.
2. Kesesuaian rencana yang telah dibuat dan pelaksanaannya. 
3. Keberhasilan pembelajaran,
4. Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan hal lain yang berkaitan pembelajaran di kelas.
5. Memberikan perubahan mendasar terhadap kinerja guru.

Baca juga: Bagaimana Mahir Menulis Menjadi Suatu Cara Berkomunikasi Efektif dengan Mempelajari 6 Ciri Tulisan yang Baik dari Adelstein & Pival

Sasaran Refleksi Pembelajaran

Sasaran refleksi pembelajaran dapat diterapkan pada 3 bagian, antara lain:

1. Tahap perencanaan pembelajaran. Pada tahapan ini, refleksi pembelajaran dilakukan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian pembelajaran.
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran. Dilakukan pada tahap pelaksanaan pembelajaran secara simultan. Berbagai faktor harus diperhatikan guru, baik menyangkut keterlaksanaan metode mengajar yang telah direncanakan, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, suasana pembelajaran, maupun kendala dalam pembelajaran dapat dijadikan bahan untuk merefleksi.
3. Hasil belajar peserta didik. Hasil belajar meliputi refleksi terhadap pencapaian belajar peserta didik dalam ketiga aspek baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.

Teknik Kegiatan Refleksi Pembelajaran

Teknik melakukan tindakan refleksi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menilai diri sendiri berdasarkan rencana dan tujuan dengan keterlaksanaan pembelajran, menganalisis evaluasi proses dan hasil belajar, mendapatkan umpan balik langsung dari peserta didik, umpan balik dari teman sejawat atau atasan.

1.  Penilaian diri sendiri

Proses ini dilakukan dengan cara guru meninjau apa perencanaan yang telah dibuat dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk selanjutnya guru menganalisis, apakah rencana dan tujuan itu telah dapat dicapai selama proses pembelajaran.

2.  Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses berkelanjutna tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah:

• Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar peserta didik.
• Penempatan peserta didik ke dalam situasi pembelajaran yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat serta karkateristik yang dimiliki.
• Mengenal latar belakang peserta didik (psikis, fisik, dan lingkungan) yang berguna bagi penempatan maupun penentuan penyebab kesulitan belajar peserta didik dan juga sebagai masukan guru bimbingan konseling.
• Umpan balik bagi guru yang pada saatnya dapat digunakan dalam menyusun program remdial dan pengayaan.

Sedangkan fungsi evaluasi pembelajaran adalah:

• Sebagai alat pengukur pencapaian tujuan pembelajaran.
• Alat Mendiagnostik kesulitan belajar peserta didik.
• Alat penempatan peserta didik sesuai minat dan bakat.

Umpan balik tersebut dapat berupa lisan atau tulisan. Umpan balik merupakan ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Instrumen dapat berupa angket yang sederhana.

4. Umpan balik dari teman sejawat atau atasan

Salah satu cara terbaik untuk melakukan refleksi lebih optimal adalah meminta masukan dari teman sejawat atau atasan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Masukan dari atasan sangat diperlukan dan dapat diperoleh dari kepala sekolah atau pengawas.

Nah, demikian refleksi pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru sebagai bahan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Tentu saja, guru bertanggung jawab terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan agar mampu memberikan perubahan kualitas (kompetensi) yang dimiliki peserta didik.