Al-Quran Berisi Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan yang Saling Menyempurnakan, Bukti Keberadaan dan Kebesaran Allah SWT
Al-Quran telah memberikan pencerahan yang luar biasa. Di dalamnya terkandung ilmu-ilmu yang membebaskan akal manusia dari taklid dan kebodohan. Selain itu, Al-Quran mengajak manusia untuk meneliti, mencermati, mengamati, dan menelaah alam semesta dan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Bersandingan dengan A-Quran, alam semesta yang ada di sekitar kita adalah tanda kebesaran Allah SWT. Dengan memikirkan kesempurnaan tatanan dan aturan alam semesta ini, maka kita yang mau berpikir akan memahami benar bahwa semua ini pasti ada yang menciptakan dan mengaturnya dengan teliti. Kita akan meyakini pencipta alam semesta ini adalah satu, karena dapat dibayangkan jika lebih dari satu pasti terjadi kekacauan dari segi aturan mainnya.
Mari kita pelajari dengan cermat QS. Al-Ghasyiyah: 17-20, "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?"
Unta mewakili makhluk hidup di bumi, yang dengan itulah ilmu biologi lahir dan berkembang. Langit adalah tempat tata surya yang menjadi objek kajian ilmu astronomi dan antariksa. Gunung dan bebatuan sebagai dasar lahirnya ilmu geologi dan pertambangan. Sedangkan bumi sebagai tempat manusia berpijak adalah benih ilmu geografi dan ilmu sosial kemasyarakatan. Semua dapat dipelajari bagi kita yang menyadari dan mau memikirkannya.
Kita tentu mengetahui, dengan mengamati cara terbang burung, Ibnu Firnas mampu melahirkan konsep dasar lahirnya pesawat terbang. Isaac Newton yang mampu menemukan hukum gravitasi dengan mengamati jatuhnya buah dari pohon. Kita juga memiliki Al-Hawarizmi dalam ilmu Aljabar; Ibnu Sina, Ar-Razi dan Ibnu Rusyd dalam ilmu kedokteran; Ibnu Haitsam dalam ilmu geometri dan optikal; Ibnu Nafis dalam ilmu peredaran darah; Ibnu Firnas dalam ilmu penerbangan pesawat; Ibnu Khaldun dalam ilmu sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya.
Mereka, para penemu ilmu pengetahuan dengan tetap kukuh mempertahankan dan membela agama memberikan penjelasan tentang keberadaan dan kebesaran Allah SWT. Sebagai pembuktian tidak adanya pemisahan, apalagi pertentangan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Saling melengkapi, ilmu pengetahuan adalah bagian dari ilmu agama, dan ilmu agama tidak akan sempurna tanpa ilmu pengetahuan.
Post a Comment