Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

5 Unsur Kalimat Dasar yang Harus Dikuasai Agar Mahir Menulis Kalimat dalam Waktu Singkat

Sebagai pelajar, tentunya kalian sering mendapatkan tugas dari guru untuk menulis kalimat baik tunggal maupun majemuk. Tidak hanya pada mata pelajaran bahasa, dalam pembelajaran lainnya, kalian tidak akan pernah terlepas dari kegiatan menulis tersebut. Oleh karenanya, sangat penting bagi kalian untuk dapat menguasai materi berupa unsur dan struktur kalimat dasar, sehingga kalian dapat menulis dengan baik.

Sebelum kita mempelajari unsur dan struktur kalimat dasar, diwajibkan bagi kalian untuk memahami ciri-ciri kalimat sebagai berikut:

  1. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali huruf kapital dan diakhiri dengan titik (.), tanya (?), dan seru (!).
  2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
  3. Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap.
  4. Mengandung pikiran yang utuh.
  5. Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
  6. Mengandung satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
  7. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna yang saling berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.
Nah! Lebih dalam lagi, kita akan pelajari 5 unsur kalimat dasar yang wajib dikuasai.
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK. Berikut ciri serta contoh dari masing-masing unsur kalimat:

1. Subjek (S)

Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi, Subjek umumnya berwujud nomina. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

  • Peserta audisi itu puluhan ribu orang.
  • Dia datang dari  Bogor.
  • Agnes Monica adalah seorang penyanyi terkenal.
  • Pak Aldy pergi ke Malaysia
Dari contoh  kalimat di atas, peserta audisi itu, dia, Agnes Monica dan Pak Aldy adalah contoh dari subjek. Selain itu ada pula subjek yang tidak berupa nomina. Perhatikan contoh di bawah ini:

  • Berwudu harus dilakukan sebelum Shalat.
  • Lima adalah sebuah angka.
  • Sakit bisa dialami semua orang.
Ciri-ciri subjek:

  • Jawaban atas pertanyaan 'apa' atau 'siapa'.
  • Disertai kata 'itu'.
  • Didahului kata 'bahwa'.
  • Mempunyai keterangan pewatas 'yang' (penghubung dengan menggunakan kata 'yang').
  • Tidak didahului preposisi seperti 'dari', 'dalam', 'di', 'ke', 'kepada', 'pada'.
  • Berupa nomina atau frasa nominal.
2. Predikat (P)

Predikat merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi suatu kalimat dapat berupa kata, misalnya verba, adjektiva, atau nominal, numeral dan preposisional. Selain itu dapat pula berupa frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan). Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:
  • Tono belajar di kamar.
  • Bibi memasak tumis kangkung.
  • Dede sedang membaca buku.
Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.

Ciri-ciri predikat antara lain:

  • Jawaban atas pertanyaan 'mengapa' atau 'bagaimana'.
  • Dapat berupa kata 'adalah' atau 'ialah'.
  • Dapat diingkarkan yang diwujudkan oleh kata 'tidak'.
  • Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas seperti 'telah', 'sudah', 'sedang', 'belum', 'akan', 'ingin', 'hendak', 'mau', dll.

3.  Objek (O)

Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaannya umumnya terletak setelah predikat yang berkategori verbal transitif (kalimat aktif transitif) yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Objek pada kalimat aktif akan berupah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkategori nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:

  • Rudi bermain layangan.
  • Reno membeli sebuah buku.
  • Sapi itu memakan rumput.
Layangan, sebuah buku, dan rumput pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.

Ciri-ciri objek:

  • Langsung di belakang predikat.
  • Dapat menjadi subjek kalimat pasif.
  • Tidak didahului preposisi.
  • Didahului kata 'bahwa'.
4.  Pelengkap (Pel)

Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah: bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contoh kalimat pelengkap:

  • Indonesia berdasarkan Pancasila.
  • Rudi ingin selalu berbuat kebaikan.
  • Kaki Roni tersandung batu.
  • Mahkota itu bertahtakan berlian.
Berikut ciri-ciri pelengkap:

  • Di belakang predikat. Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya: Anggi mengirimi saya buku baru.
  • Tidak dapat menjadi subjek akibat penafsiran kalimat.
5.  Keterangan

Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, tujuan, aposisi, tambahan, dan pewatas. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Contoh kalimat keterangan:

  • Ani memasak sayur di dapur.
  • Sore hari Budi bermain gitar.
  • Budi menulis cerita di malam hari.

Ciri-ciri keterangan:

  • Bukan unsur utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek, dan pelengkap).
  • Tidak terikat posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir, atau di antara subjek dan predikat).

Buat kalian yang ingin mahir menulis kalimat sebagai dasar mengarang, maka pelajari dan pahami dengan saksama 5 unsur kalimat dasar di atas. Semangat!
Irwan Fyn
Irwan Fyn Seorang Guru dan Blogger Pemula. Terima kasih atas kunjungan Anda, mari ramaikan.

Post a Comment for "5 Unsur Kalimat Dasar yang Harus Dikuasai Agar Mahir Menulis Kalimat dalam Waktu Singkat"